satu siang yang amat terik di sebuah kaki gunung di desa payandaan cimenyan.
“Bu , ibu tahu dimana nabi muhammad lahir ?” tanyaku kepada seorang ibu . sambil garuk-garuk kepala ibu itu lantas menjawab : ” Bandung ..”.
Ini adalah sebuah kejadian nyata yang dialamiku pada sebuah baksos yang dilakukan bersama klab santri peduli. Kejadian itu betul-betul membuat kami tersenyum kecut dan semakin kecut lagi tatkala kami tahu ternyata ada banyak diantara mereka yang tidak hafal surat al fatihah bahkan tidak tahu kalau berhaji itu harus pergi ke Mekkah.
Campur aduk perasaan melihat itu semua apalagi ketika menghitung jarak desa payandaan yang tidak begitu jauh dari pusat kota Bandung. Perlu diketahui bahwa desa ini bisa dicapai dengan waktu hanya 30 menit dari terminal cicaheum tepatnya 25 menit dari Jatihandap. Sebuah desa yang tidak terlalu terpencil sebenarnya meskipun memang medan berat harus ditempuh dengan tanjakan dan tikungan tajam di berbagai titik menuju kesana tapi benar-benar jauh dari sentuhan Islam.
sebuah ironi yang benar-benar ironi semakin terasa tatkala tahu bahwa tidak jauh dari titik kami membangun sebuah mesjid kecil disana, telah berdiri banyak gereja yang megah meskipun dalam ukuran yang kecil.
Sebuah ironipun semakin terasa ketika ustadz Abdullah berkata dengan penuh keprihatinan ” dimana yah LAZ ?, dimana yah para ustadz tenar, sudikah mampir kesini, ke payandaan”…
Dan terik itupun akhirnya menjadi saksi, ketika 4 orang setengah baya belajar IQRO di sudut bangunan masjid yang belum jadi ….
kebetulan tempat tinggal saya sangat dekat dengan daerah itu, yang saya tahu, penduduk disana aliran kepercayaan (tidak beragama) & masyarakatnya miskin. akhirnya ada kelompok dermawan (gereja) dengan memberikan bantuan susu, indomie, dan pupuk & bibit tanaman. Yang akhirnya penduduk disana memiliki agama.
Tanah2 disana skrang sudah menjadi milik orang2 gereja, yang di tanami oleh masyarakat disana sehingga bisa makan. Dibawah panyandaan ada kampung Sinom, disanapun banyak kelompok orang miskin yang menganut kepercayaann… tapi alhamdulilah pada tahun 1986 ada orang tua dikampung kandang sapi yang miskin tetapi budi penkertinya luhur ditemani seorang ustadz yang miskin juga (kp Sinom) , mengabdi disana (Tidak Pamrih). malah sekarang sudah ada mesjid dan madrasah. dengan proses 20tahunan. anak kampung disana sekarang sudah memiliki agama hidup jauh lebih baik. sekarang
ustad yang miskin ini telah bertitel Haji….alhamduililah
Namanya H. Lili Romli ( kp Sinom – Jatihandap)
apabila mau ketemu beliau…silakan cari di kp sinom…. tanya sama tukang ojek di jatihandap sudah pada tahu.
ya…ya…….
assalamu’alaikum.wr.wb
sebegitu burukah kampung halaman ku panyandaan …??
mohon maaf kang sebelumnya,tolong di perjelas lgi yg banyak berdiri gereja yg cukup megah tuh dimana…??
karna selama sy tinggal di panyandan pojok tepatnya sdh lebih dri 25th sy tinggal di sanah blum pernah liat gereja stupun disana,dan mohon maaf kepada kang MARIO disanah tidak ada tuh namanya agama kepercayaan yg ada disanah hanya satu agama ya itu ISLAM.Kami warga panyandan MUSLIM tulen dan sy mohon anda jgan asal tulis oke,karna akan menimbulkan fitnah.klou tidak tau apa2 meding diam sja ya.
sampurasun,terimakasih pada ananda yg membuat blog ini.dg adanya ananda kampung sy jadi tenar,tp ananda tau sy adalah orang pannyandaan asli sebelum adanya era jamaan ini datang.dan berkat hibar dr leluhur hingga sy sekolah di jerman dan satu orang pun ga tau kl sy salah satu orang panyandaan ygsampai ke sana di bidang sain perlu ananda tau orang panyandaan asli ga begitu mereka memegang islam bkn dari sebuah asama tp nyata dan skr sy ada di bali sampurasu *LUMAYUNG NUR MAHA AGUNG NITIS DINA YASA JATI RARAWAT SAUYUNAN SINEBAR SA TATAR SUNDA
assalamualaikum…..
ternyata masih ada zaman sekarang iman itu bisa dibeli dengan makanan dan minuman bahkan dengan indomie yang ga seberapa harganya …benar konon masyarakat indonesia itu lebih mementingkan isi perutnya…dibanding isi kepala dan hatinya…
mudah-mudahan dengan adanya media informasi yang begitu luas membuat pemikiran mereka terbuka akan semua arti sebuah kebenaran…kekuasaaan pencipta dan kebesaranNya….
Begitu rendah kadar iman seseorang bisa terjual dengan segelas susu,sebungkus indomie,tapi tidak bisa disalahkan karena dengan itu mereka bisa hidup….
Yang perlu dipertanyakan…kemana kah para ulama,ustadz dan ustadzah….apakah ini tanda tanda kiamat….
hade atuh kitu mah.
sampurasun,
emank benar panyandaan itu agamanya kepercayaan, karena nenek moyang saya pun org kepercayaan asli. org kristen emank banyak uda ada sejarahnya didaerah cipurut & cibanteng pada jaman dulu. klo mslh agama, urusan hati yg penting ahlaknya mulia!
by gugum sinom