Feeds:
Pos
Komentar

Archive for September, 2008

Selamat Ied

Tak banyak kata yang bisa terucap

Tak banyak kalimat yang bisa tertulis…

Hanya ingin berdoa

Taqoballahu minna wa minkum….

Read Full Post »

Mencermati kondisi terkini di berbagai belahan dunia menyisakan kesedihan tersendiri. Dunia seolah sudah menjadi buta akan kebenaran. Keadilan menjadi sesuatu yang amat aneh dan sulit untuk digapai terlebih lagi untuk umat islam.

Pasca kejadian 911 di AS, Islam terus menerus dipojokan dan dihina dinakan. Tidak terkecuali di negeri ini. Indonesia memang telah mengambil carrot yang ditawarkan AS dan takut menghadapi stick yang siap dipukulkan pada negeri ini. Akibatnya, Banyak sudah para Ulama dan aktivis yang berani melawan atau menyuarakan perlawanan tehadap kezaliman AS dan konco-konconya ( * baca : barat ) ditangkap dengan tuduhan yang mengada-ada yang tidak jarang kemudian dilepaskan begitu saja setelah disiksa dan diteror oleh DENSUS 88 hingga menyisakan trauma yang berkepanjangan untuk para korban. (lebih…)

Read Full Post »

Anti pornografi

Berbicara masalah pornografi di indonesia memang sangat menarik dan unik. Negeri yang katanya menjungjung tinggi tata susila timur ini memang adalah negeri yang sangat aneh. Betapa tidak karena negeri ini adalah termasuk 5 besar negeri jawara pornografi.

Ada hal lagi yang patut disoroti di negeri ini, yaitu soal Undang-undang anti pornografi yang cukup lama terkatung-katung nasibnya. Banyak sekali penentangan dengan berbagai cara bahkan dengan ancaman mendirikan sebuah negara baru ( separatis…ini berarti makar dong yah ) kalau RUU itu jadi di Undang-undangkan. Kebayang kan kalau yang mengeluarjan ancaman ini adalah umat islam. Maksud saya misal : ” kalau piagam jakarta tidak diberlakukan lagi di Indonesia, maka kami akan mendirikan negara baru ..” apa ya reaksi pemerintah. Apa ya reaksi aparat ? …anda pasti tahulah jawabanya. Saya hanya bisa berkata : ” selamat datang di negeri kami …negeri yang aneh …”

Untuk sekedar perenungan bagi kita semua, saya mengutip tulisan seorang bloger yang sungguh sangat unik dan menohok perasaan. Dia memilki nick name extra ordinari people : …ini kutipannya yah (lebih…)

Read Full Post »

Akh Cuma ngingetin, sore ini kita kumpul di rumah ustadz sampai jam 7 terus berangkat bareng untuk ‘itikaf yah ..” sms ini saya terima kemarin siang. Saya terdiam membaca sms itu karena saya tahu hari senin bukan hari pertemuan dengan ustadz.” Sempat juga sih bertanya, kenapa mesti hari ini. Terus terang saya merasa berat untuk memenuhi undangan ini. Badan ini masih terasa teramat lelah setelah perjuangan menjalankan berbagai agenda dalam kondisi kesehatan yang tidak optimal. Saya sangat butuh sekali istirahat. Ingin rasanya berbaring tenang di kasur hangat dan bangun agak siang. Belum lagi saya ingat, anak saya hari senin itu mau menunjukkan parsel buatannya di sekolah. Semua telah membuat saya cukup berat untuk datang menemui ustadz dan ikhwah yang berencana itikaf malam itu.

Dalam beratnya rasa, entah kenapa ada rasa rindu yang begitu menggigit. Tiba-tiba wajah ustadz  terbayang dipelupuk mata. Senyumnya yang damai, taujihnya yang  lembut namun  menggelorakan semangat. Saya teramat rindu dengan ustadz. hmmm…memang dari awal ramadhan saya belum berjumpa lagi dengannya. Kerinduan inilah yang akhirnya membuat saya memacu kendaraan ini menuju rumah ustadz.

Senyuman damai para mujahid dakwah menyambut saat saya bergabung ke rumah ustadz. Ada rasa haru tersediri saat bersalaman dan berpelukan dengan mereka. Entahlah saya merasakan ada rasa aneh yang dulu sangat  akrab dan cukup lama  hilang terutama setelah sakit mendera tiada henti dipertengahan ramadhan ini. Semua telah membuat saya terdiam tak bisa berkata banyak.

” motor antum disimpan saja ya akh, antum ikut ana aja. Dibonceng sama ana yah “Suara ustadzpun akhirnya membuyarkan lamunan itu. Saya sebenarnya ingin berkata : ” afwan stadz, ana ngak bisa ikut ‘itikaf. Ana butuh istirahat”. Tapi sungguh, saya sulit untuk mengatakan hal itu. Saya hanya sanggup berkata : ” iya stadz, syukron …” Dan akhirnya sayapun ikut dengan rombongan menuju sebuah masjid di daerah ciwaruga. Sebuah Mesjid yang terletak di tengah-tengah tempat yang begitu sunyi. Tempat yang sedang terus dibangun menjadi sebuah sekolah unggulan yang dikelola oleh ustadz. Lagi-lagi rasa aneh itu bergetar di jiwa saat menatap mesjid yang sederhana namun indah itu. Allah..ada apakah ini ?.

Malam ini menjadi malam yang teramat panjang untuk saya. Setelah berkhidmat mempersiapkan untuk nanti makan sahur ikhwah yang lain, saya coba untuk memejamkan mata ini tapi masya Allah, mata ini rasanya sulit untuk terpejam. Dingin udara itu juga semakin membuat saya tidak mampu untuk tidur hanya mampu sedikit saja terkantuk-kantuk.

Jam 2 dini hari. Saya memutuskan untuk menghentikan upaya untuk tidur itu. Saya bangun dan mengambil air wudhu. Sejuk nian terasa saat air wudhu itu membasuh wajah ini. Air wudhu itu telah memberikan kesegaran sampai ke pori-pori. Alhamdulillah ya Allah.

Bergegas saya kembali ke mesjid dan saat tangan ini diangkat, saat ucapan takbir mengiringinya, terasa getaran itu semakin kuat dan terus menguat. Getaran itupun akhirnya  merontokkan air mata ini. Getaran ini semakin kuat dan semakin jelas. Dan getaran itupun akhirnya bisa saya tafsirkan. Getaran itu adalah KEDAMAIAN. Ya Allah….mengapa rasa itu begitu asing. Padahal kedamaian adalah sesuatu yang terus menerus saya minta.

Allah memang indah. Allah selalu punya cara yang indah untuk menyeret hambanya mendekat padaNya. Allah akbar….

Dan dikeheningan itupun sujud ini terasa begitu indah. Tak terasa lisanpun mengucap :” Terima kasih Allah….Kau telah mengembalikan rasa damai yang pernah hilang itu. Yaa Muqolibul qulub, jangan pernah lagi biarkan hati ini lalai untuk mengingatMu…” Dan saya pun berkata. ” buat saya, inilah lailatul qodr itu…..

ps: untuk ustadz nasir dan ikhwah fillah semua..jazakumullah khairan katsira. Antum telah jadi washilah untuk menuju kesembuhan total jiwa dan raga ini. Syukron Jiddan….

Read Full Post »

Mengevaluasi Ramadhan tahun ini bagi saya adalah sebuah moment yang benar-benar membuat saya termenung. Memang Ramadhan ini di mulai dengan kecepatan yang tinggi dan full ibadah. Tapi di sepuluh kedua kemarin, badan ini terus menerus didera sakit yang cukup menghabiskan energi yang menyebabkan berbagai agenda ramadhan di sepuluh ke dua berantakan . Belum lagi berbagai kegiatan baru yang belum termanage dengan baik dan inipun telah membuat saya kurang menikmati sepuluh hari kedua di bulan Ramadhan.

Sekarang dihari ke-22 ramadhan ini, saat mendengarkan tausyiah langsung AA Gym dari mesjid nabawi, hati ini terus menerus mencoba membuka berbagai file amal di bulan ini. Sedih…karena yang tercuat adalah hanya nilai D.

Duhai…Semoga hari-hari terakhir ramadhan ini bisa saya optimalkan untuk meraih cintaMu ya Allah….

Read Full Post »

Older Posts »